BATANGHARI, batangharipedia.com – Proyek rehabilitasi gedung SMA Negeri 2 Batang Hari yang berlokasi di Desa Sukaramai, Kecamatan Muara Tembesi, diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Berdasarkan pantauan awak media di lapangan pada Senin (4/11), pekerjaan dengan nilai Rp1.306.858.000 tersebut dikerjakan secara swakelola menggunakan sumber dana APBN Tahun Anggaran 2025 melalui program Revitalisasi Sekolah Menengah Atas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbudristek.
Dari papan informasi proyek yang terpasang di lokasi, kegiatan ini mencakup beberapa item pekerjaan, yakni:
1. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB)
2. Pembangunan Toilet Baru
3. Rehabilitasi 6 Ruang Kelas
4. Rehabilitasi Laboratorium Kimia
5. Rehabilitasi Toilet Siswa
Pantauan media di lapangan memperlihatkan kondisi pekerjaan sedang berlangsung, di mana sebagian atap lama dari kayu telah dibongkar, sementara rangka baja ringan merek HOKKAIDO G75 0,75 BM1 (0,70) GMI 6550 AZ 100 sudah mulai terpasang.
Namun, dari hasil observasi visual dan keterangan beberapa pihak, muncul dugaan bahwa kualitas material dan metode kerja tidak sepenuhnya sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam RAB.
Salah satu warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengaku heran dengan pelaksanaan proyek ini.
“Kami lihat dikerjakan sendiri, bukan oleh kontraktor. Katanya swakelola, tapi kalau soal bahan dan kualitasnya kami ragu apakah sesuai dengan nilai proyek yang besar itu,” ujarnya kepada wartawan.
Beberapa pekerja di lokasi juga mengaku hanya melaksanakan pekerjaan tanpa mengetahui secara detail siapa penanggung jawab teknis proyek tersebut.
“Kami hanya pasang baja ringan sesuai arahan. Untuk RAB dan nilai pekerjaan kami tidak tahu,” ungkap seorang pekerja.
Proyek ini memiliki masa kerja 120 hari kalender terhitung mulai 1 September 2025. Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jambi maupun pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan ketidaksesuaian spesifikasi tersebut.
Media masih berupaya mengonfirmasi kepada pejabat terkait guna memastikan apakah pelaksanaan rehabilitasi SMA Negeri 2 Batang Hari sudah sesuai dengan perencanaan dan ketentuan teknis sebagaimana yang tercantum dalam dokumen RAB.
Jika benar terdapat ketidaksesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan, maka hal ini patut menjadi perhatian serius, mengingat proyek senilai lebih dari Rp1,3 miliar tersebut bersumber dari uang negara yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan mutu fasilitas pendidikan di daerah.
red


