BATANGHARI, batangharipedia.com – Dalam upaya menyelaraskan program ketahanan pangan nasional, Pemerintah Kabupaten Batang Hari kembali melaksanakan penanaman padi perdana tahun 2025 yang digagas oleh kelompok tani Desa Jelutih dan Olak Besar, Kecamatan Batin XXIV, Rabu (8/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief, didampingi Ketua DPRD, Dandim 0415 Jambi, Kapolres Batang Hari, Kajari Batang Hari, Kepala BRMP Jambi, para Kepala OPD, Kepala Desa se-Kecamatan Batin XXIV, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Fadhil Arief menegaskan pentingnya masyarakat kembali memperkuat sektor pangan dengan menggarap sawah.
Ia menyayangkan bahwa sebagian besar warga lebih memilih berkebun sawit, padahal keuntungan bersawah jauh lebih besar dan berkelanjutan.
“Masyarakat Batang Hari ini sudah terbiasa dengan hasil sawit, sehingga menjadikannya tanaman utama. Padahal bersawah jauh lebih menguntungkan selain menghasilkan beras untuk kebutuhan sendiri, juga memberi keuntungan ekonomi dan pahala karena menyediakan sumber pangan bagi orang lain,” ujar Bupati Fadhil.
Lebih lanjut, Fadhil menjelaskan bahwa dengan teknologi dan kondisi cuaca yang semakin mendukung, petani kini dapat menanam padi dua kali dalam setahun.
“Dengan harga beras saat ini, coba bandingkan hasil sawah dan sawit. Satu hektar sawah bisa menghasilkan lebih dari 6 ton per panen, sementara sawit hanya sekitar 1 ton per hektar per tahun. Apalagi banyak kebun sawit yang kurang terawat, tentu hasilnya tidak sebanding. Karena itu, sawah lebih menguntungkan baik secara ekonomi maupun ketahanan pangan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PPP Kabupaten Batang Hari, Fahrizal, memaparkan capaian produksi padi yang menunjukkan tren positif dibanding tahun sebelumnya.
Pada tahun 2024, luas panen tercatat 5.069 hektare dengan produktivitas rata-rata 3,79 ton per hektare, menghasilkan total produksi 11.098 ton beras. Namun konsumsi masyarakat Batang Hari mencapai 27.578,58 ton, sehingga terjadi defisit 16.480,58 ton.
“Di tahun 2025, luas tanam meningkat menjadi 8.509,29 hektare, dengan luas panen berjalan 5.039,10 hektare dan total produksi sementara 4.408,50 ton. Produktivitas juga naik dari 3,7 menjadi 5,14 ton per hektar.
"Meski konsumsi tahun ini mencapai 28.799,73 ton, defisit beras menurun drastis menjadi 6.139,73 ton. Insyaallah, dengan panen berikutnya kita bisa menutup defisit tahun lalu dan mengejar target 10.000 ton beras di tahun ini,” jelas Fahrizal optimistis.
Penanaman padi perdana ini menjadi langkah nyata Pemerintah Kabupaten Batang Hari dalam memperkuat ketahanan pangan daerah serta mendorong masyarakat kembali memuliakan sektor pertanian sebagai sumber kesejahteraan dan kemandirian.
red